Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan." Muttafaq Alaihi.

Siti Fatimah Azzahra as

Siti Fatimah Azzahra as, adalah putri bungsu kesayangan Rasulallah s.a.w. Siti Fatimah Azzahra, adalah putri teladan. Ketaatan dan kesetiaannya kepada ayah dan bundanya adalah menjadi contoh teladan yang baik sekali bagi seluruh wanita.

Siti Fatimah Azzahra telah mengorbankan seluruh hayatnya untuk kepentingan Islam dan Ummatnya. Siti Fatimah dengan setianya mendampingi suaminya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dalam keadaan suka dan duka. Belau telah berhasil mendidik kedua anandanya Hasan dan Husain dengan akhlak dan budiperkerti yang mulia. Siti Fatimah senantiasa berusaha membantu fakir miskin dan mereka yang sangat mengharapkan pertolongan.

Siti Fatimah Azzahra dibesarkan dalam asuhan dan didikan langsung ayahandanya yang tercinta Rasulallah s.a.w. Kasih sayang dan kecintaan Nabi s.a.w. kepada Siti Fatimah Azzahra, terutama disebabkan tingkah laku dan tabiatnya banyak mirip dengan ayahandanya.

Hidup zuhud dan tekun beribadah adalah sifat yang dimiliki Fatimah Azzahra. Beliau menghayati hubungan yang ikhlas dengan Allah s.w.t. Sifat mulia yang dimilikinya sebagaimana telah diceritakan oleh Asma binti Umais, “Pada suatu hari aku berada dirumah Siti Fatimah Azzahra.Tiba-tiba ketika itu Rasulallah s.a.w. datang ke rumah Siti Fatimah. Ketika itu Sitti Fatimah memakai seuntai kalung emas pemberian suaminya Imam Ali bin Abi Thalib k.w. Ketika Rasulullah melihat kalung itu, lalu Nabi s.a.w.bersabda, “Hai anakku apakah engkau bangga disebut orang sebagai putri Muhammad, sedangkan engkau sendiri memakai jaababirah ? “(perhiasan yang biasa dipakai oleh putri bangsawan). Ketika itu juga Siti Fatimah melepaskan kalungnya itu, dan menjualnya. Hasil dari harga kalung tersebut Siti Fatimah membeli seorang hamba dan hamba tersebut dimerdekakan. Ketika Rasulallah s.a.w mendengar berita tersebut Nabi s.a.w. amat bergembira dan mendo’akan Siti Fatimah sekeluarga.

Dalam peristiwa lainnya yang diriwayatkan oleh Thuban, ia berkata, “Ketika Rasulallah s.a.w. pulang dari suatu peperangan, seperti biasanya Nabi s.a.w. singgah ke rumah anakandanya Siti Fatimah, ketika itu Nabi s.a.w. melihat kedua-dua cucundanya memakai gelang perak. Nabi s.a.w. tidak jadi singgah, dan Nabi terus pulang kerumahnya.

Mengetahui hal tersebut Siti Fatimah menyadari bahawa Nabi tidak jadi singgah, disebabkan perhiasan yang dipakai oleh kedua-dua cucunya itu. Lalu Siti Fatimah Azzahra dengan tidak ragu-ragu lagi membuka perhiasan gelang yang dipakai oleh kedua anaknya itu dan dihancurkan sehingga berkeping-keping. Hal tersebut menyebabkan saidina Hasan dan Husain menangis, meskipun dipungut kembali kepingan gelang perak itu dan diserahkan kepada Saidina Hasan dan saidina Husain, yang ketika itu belum tahu apa-apa.

Kedua mereka sambil menangis mendatangi Kakeknya, Nabi s.a.w. Rasulullah s.a.w. mengambil kedua kepingan gelang itu dan menyuruh Thuban pergi membelikan gantinya, untuk Siti Fatimah sebuah kalung dari ashab (sejenis benang yang dipilin) dan dua gelang yang terbuat dari gading untuk cucundandanya.

Sambil Nabi s.a.w.bersabda:

” Mereka itu Ahlul Baiytku, aku tidak ingin mereka kehilangan kebajikan karena masaalah duniawi ini…!” (Riwayat Thuban diungkapkan oleh At-Thabbarry dalam kitabnya “Siratul Mustafa”.)

Siti Fatimah Azzahra meningkat dewasa bersamaan dengan pertumbuhan Islam disaat-saat menghadapi berbagai halangan dan rintangan dan disaat-saat amat genting. Siti Fatimah Azzahra dilahirkan pada hari Juma’at 20 Jumadil akhir tahun kelima sebelum Nabi s.a.w.menjadi Rasul. Ketika itu kaum Quraish sedang memperbaiki dan membangun kembali ka’bah disebabkan banyak kerusakan pada bangunan tersebut.

Siti Fatimah putri kesayangan Nabi s.a.w. mendapat gelaran Assidiqah (wanita terpercaya), Athahirah (wanita suci) al-Mubarakah (yang diberikahi Allah) dan yang paling sering disebutkan adalah Fatimah Azzahra (bunga yang mekar semerbak).

Jutaan Muslimat Ummat Nabi s.a.w. kemudian ramai yang menamakan putri mereka dengan Fatimah. Siti Fatimah Azzahra, lahir dan dibesarkan di bawah naungan wahyu Ilahi yang diterima oleh ayahandanya Muhammad s.a.w. Siti Fatimah dilahirkan dan dibesarkan ditengah keluarga suci. Siti Fatimah Azzahra menyaksikan sendiri betapa halangan dan rintangan yang telah dihadapi ayahandanya dalam memperjuangkan Islam. Pernah ketika Nabi s.a.w. dihina, dimaki hamun, malah diletakkan najis binatang ketika Nabi s.a.w. sedang sujud, menyembah Allah s.w.t., dengan tangisan kesedihan Siti Fatimah membersihkan tubuh Nabi s.a.w. dari kotoran yang taburkan oleh kaum Qurraish.

subhanallah,benar2 wanita teladan

Ikhwah baca juga yang ini



2 komentar:

  1. Sejumlah doa, semoga Allah SWT mengabulkan. Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.

    Asyahduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullah

    A’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmanirrahim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘alamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin


    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    1. Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    2. Allaahumma shali wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamilahi wa ifdhaalih.

    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya sebanyak jumlah nikmat Allah dan karuniaNya.

    3. Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, dunia, akhirat, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.

    4. Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

    Ya Allaah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.

    5. Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

    6. Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai - Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan - Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu'alihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.

    7. Ya Allaah, percepatlah kebangkitan kaum Muslim. Pulihkanlah kejayaan kaum Muslim, Lindungilah kaum Muslim dari kesesatan terutama kemurtadan. Berilah kaum Muslim tempat mulia di akhirat.

    8. Ya Allaah, dengan hak yang kau berikan pada Surah al-Fatihah dan shalawat, salam dan berkah semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallahu'alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassalam, kami mohon segala hal yang terbaik, segala hal yang terindah bagi semesta - khususnya kami, keluarga kami dan seluruh kaum Muslim.

    9. Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar

    Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka.

    10. Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidina wa nabiyyina wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassalaam.

    Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.


    11. Subhana rabbika rabbil 'izzati, 'amma yasifuuna wa salamun 'alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil 'alamiin.

    Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.




    Indra Ganie - Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten

    BalasHapus
  2. Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Sejumlah Shalawat

    Sumber kutipan :

    70 Shalawat Pilihan : Riwayat, Manfaat Dan Keutamaannya, al-Ustadz Mahmud Samiy, Pustaka Hidayah, Cetakan Ketiga Muharram 1418/Mei 1997.

    Sejumlah shalawat yang dengan izin Allah memiliki khasiat melenyapkan kesusahan, menyelesaikan masalah, memudahkan urusan, mengabulkan keinginan, atau minimal dapat mengobati rasa rindu kepada Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shalallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallaam. Segala yang benar berasal dari Allah dan Rasul, dan segala yang salah berasal dari penulis dan pengutip. Boleh pilih / amalkan satu, sebagian atau seluruhnya. Semoga bermanfaat – khususnya penulis dan pengutip, aamiin yaa rabbal ‘alamiin.

    1. Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin. Shalaatan tunjinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal aafaat. Wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaat. Wa tuthahhiruna bihaa min jamii’is-sayyi-aat. Wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaat. Wa tuballighuna bihaa aqshal-ghaayaati min jamii’ilkhairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat.
    Artinya :
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan umatnya, shalawat yang dengannya kami selamat dari semua ketakutan dan bencana, dan Engkau sucikan kami dari semua kejahatan, Engkau angkat kami ke derajat yang tinggi di sisiMu, dan Engkau sampaikan semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebaikan dalam hidup maupun sesudah mati.
    2. Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa nuuril anwaar. Wa sirril asraar. Wa tiryaqil-aghyaar. Wa miftaahil baabil yasaar. Sayyidinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-mukhtaari wa aalihil-ath-haari wa ash-haabihil akhyaar. ‘Adada ni’amillaahi wa afdhaalih.
    Artinya :
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkah atas cahaya di antara segala cahaya, rahasia di antara segala rahasia, penetral duka, dan pembuka pintu kemudahan, junjungan dan pemimpin kami Muhammad, manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karuniaNya.
    3. Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-awwaliin. Wa shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-aakhirin. Wa shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fin-nabiyyiin. Wa shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-mursaliin. Wa shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil mala-il a’laa ilaa yaumid-diin. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin.
    Artinya :
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang terdahulu. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang kemudian. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para nabi. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para rasul. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para arwah hingga hari kemudian, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
    4. Allaahumma shali wa sallim wa barik ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamilahi wa ifdhaalih.
    Artinya :
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya sebanyak jumlah nikmat Allah dan karuniaNya.

    Aamin yaa rabbal ‘alamiin.


    Indra Ganie - Bintaro Jaya, Tangerang Selatan

    BalasHapus

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright MTNI ONLINE © 2009 Dakwatuna |Designed by faris vio|Modified by Ismi Ikhwanfillah |Converted to blogger by Team Redaksi Blogger MTNI ONLINE