Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan." Muttafaq Alaihi.

Logika Berfikir Admin

Bismillahirrahmaanirrahiim

Menyiapkan sebuah server merupakan hal biasa bagi seorang admin. Admin tentu akan menginstall dan mengkonfigurasi server agar resource yang ada dapat bekerja maksimal serta tidak ada bug-bug yang dapat membahayakan servernya. Misalkan saja admin diminta untuk menyiapkan server yang akan digunakan sebagai *web server*. Sistem operasi Linux menjadi pilihannya karena terkenal sangat stabil.

Install Paket Aplikasi yang Diperlukan Saja

Pada saat installasi, sampailah admin pada tahapan untuk menentukan paket aplikasi apa saja yang akan disertakan dalam proses installasi tersebut. Ada 3 kategori paket aplikasi yang harus admin pilah-pilah:

  1. Paket utama server [perlu diinstall]
  2. Paket pendukung, seperti utilitas [perlu diinstall]
  3. Paket yang tidak diperlukan [tidak perlu diinstall]

Admin mulai memilah-milah paket aplikasi yang akan diinstall

  • Postfix, mmm…tidak perlu, karena server ini hanya akan digunakan sebagai web server-bukan mail server
  • Apache, …perlu, inilah paket utama web servernya yang harus diinstall di server
  • Bind, mmm, ..tidak perlu, karena server ini hanya akan digunakan sebagai web server-bukan DNS server
  • Mysql, perlu, inilah paket database server yang akan digunakan dengan Apache.
  • Midnight Commander, mmm…perlu utilitas ini sangat penting untuk manajemen file
  • SSH Server, mmm…perlu. Walaupun server ini sebagai web server, tapi SSH server diperlukan agar sistem dapat diakses secara remote.
  • Dan seterusnya dan seterusnya…

Mengapa admin memasukkan program ke server *hanya* yang diperlukan saja? Dia tidak memasukkan KDE, Mail server, DNS server, dan seterusnya dari paket-paket yang tidak diperlukan dalam membangun web servernya? Setidaknya ada 2 alasan penting mengapa admin hanya memasukkan paket program yang diperlukan saja:

  1. Semakin banyak paket program yang berjalan, maka resource server akan banyak terkuras. Kalau kebutuhan hanya sebagai web server, mengapa server harus capek-capek membagi resource prosessor, RAM dan hardisk untuk Mail Server, DNS, X-Windows dan paket-paket yang tidak diperlukan?
  2. Semakin banyak paket program yang berjalan, maka potensi bug yang dapat diexploitasi semakin banyak.

Demikianlah pilihan admin yang cerdas, dia memasukan paket aplikasi ke dalam servernya hanya paket-paket yang diperlukan saja, apakah berupa paket utama atau paket pendukungnya. Admin yang cerdas tentu tidak akan memenuhi servernya dengan paket-paket yang sebenarnya tidak diperlukan.

Mengejar Surga dengan Tenaga Sisa
Saudaraku …
Untuk server saja kita mampu memilihkan yang terbaik baginya, lantas bagaimana untuk diri kita sendiri? Tidakkah kita lupa dengan firman Allah ta’ala

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku” (Adz-Dzariaat: 56)

Mengapa waktu, tenaga, dana dan seluruh resource kita lebih banyak untuk hal-hal yang bukan tujuan utama kita? Mengapa ketika kita diajak untuk shalat berjamaah, kita lebih sering mengatakan “Lagi tanggung..”. Ketika kita diajak untuk menghadiri majelis ilmu syar’i, kita lebih sering mengatakan “Sedang sibuk…”. Ketika ada kesempatan berinfaq kita mengatakan “Tidak punya receh..” Kita begitu bersemangat mengejar studi S1, S2 bahkan S3, tetapi tata cara mandi wajib dan wudlu yang sesuai sunnah saja kita tidak mengetahuinya, naif sekali bukan?. Coba kita buka agenda kita, adakah tertulis disitu agenda-agenda untuk akhirat kita?! Wahai manusia yang sangat perlu untuk dikasihani, engkau berharap surga tetapi mengejarnya dengan sisa-sisa, tidakkah engkau malu?

Manusia yang cerdas seperti admin yang cerdas yang menggunakan resource untuk tujuan utamanya, sebagaimana web server maka resource server digunakan untuk menjalankan fungsi web server. Demikain juga manusia, manusia mempunyai tugas utama yakni beribadah dengan berbagai bentuknya.

Saudaraku …
Waktu kita adalah modal kita, waktu di akhirat ibarat kotak-kotak penyimpanan bekal kita. Satu Jam dari waktu kita ibarat 1 kotak, 1 hari waktu kita sebanding dengan 24 kotak. Nanti di akhirat kita akan membuka kotak-kotak perbekalan tersebut, jika jam demi jam waktu kita diisi dengan sesuatu yang sia-sia, sesuatu yang tidak ada manfaatnya di akhirat, maka kita akan mendapati kotak tersebut kosong. Jika waku tersebut diisi dengan sesuatu yang bermanfaat di akhirat, maka kotak tersebut ada isinya. Celaka sekali orang yang ketika membuka kotak tersebut tetapi selalu mendapat kekecewaan karena isinya kosong.

Saudaraku …
Jadilah orang yang zuhud yakni orang yang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat. Orang yang zuhud seperti admin yang cerdas yang tidak memasukkan paket aplikasi ke dalam servernya kecuali yang dibutuhkan saja.

Hidup Itu Harus Seimbang

Orang tua kita sering menasehatkan bahwa hidup harus seimbang, dunia dan akhirat. Nasehat ini sangatlah baik, tetapi seringkali disalahpahami, ketika seseorang begitu rajin beribadah untuk mengumpulkan bekal di akhirat, maka orang-orang dengan mencibir mengatakan “Hidup harus seimbang, jangan akhirat melulu…”Betul sekali bahwa dunia dan akhirat harus seimbang. Saudaraku, berapa tahun kita akan hidup di dunia? 70 tahunkah? 80 tahunkah?. Lalu, berapa tahunkah kita akan hidup di akhirat? 1.000 tahunkah? 1.000.000.000 tahunkah? Saudaraku, kita akan hidup di akhirat lebih dari itu, lebih lama dari 1 milyar tahun bahkan kita akan kekal di akhirat kelak.Demi Allah saya tidak mengatakan “Kalau begitu tinggalkan saja urusan dunia!”. Saya sama sekali tidak mengatakan demikian, saya hanya mengatakan apakah kita sudah menempatkan proporsi dunia dan akhirat secara seimbang? Sudahkah kita mempersiapkan untuk akhirat kita secara semestinya? Atau malah kita hanya mempersiapkan akhirat kita hanya dengan sisa-sisa, tenaga sisa, waktu sisa, dana sisa…semua serba sisa-sisa.Padahal Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar” (Al Hadiid: 20-21)

Terakhir Saudaraku, Allah mengingatkan kita dalam sebuah surat yang Imam Syafi’i rahimahullah berkata tentang surat ini, “Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah kepada manusia kecuali hanya surat ini saja, niscaya telah mencukupi”, yakni surat Al-Ashr

“Demi waktu. Sesungguhnya semua manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”

Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk-Nya sehingga kita dapat menjadi manusia yang cerdas, manusia yang zuhud, manusia yang sadar diri, manusia yang mengejar surga dengan resource yang maksimal, bukan dengan sisa-sisa. Allahu ta’ala a’lam

Sumber : http://www.perpustakaan-islam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=261:logika-berfikir-admin&catid=59:corat-coret

Ikhwah baca juga yang ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright MTNI ONLINE © 2009 Dakwatuna |Designed by faris vio|Modified by Ismi Ikhwanfillah |Converted to blogger by Team Redaksi Blogger MTNI ONLINE